Sabtu, 15 Oktober 2011

TYPE SAMPLING - ANALISA SISTEM INFORMASI

Tugas ASI-03
Judul Tugas : Tugas ASI Pertemuan 6
Nama : Marina Kusuma Wardani
NIM : 10410100118

Jawaban Soal !
1. Convenience Sample
                   Convenience sampel adalah jenis non-probabilitas teknik sampling. Sebuah convenience sample hanyalah salah satu di mana unit yang dipilih untuk dimasukkan dalam sampel yang paling mudah untuk diamati. Sementara pengambilan convenience sample harus dilakukan dengan hati-hati, biaya rendah dan kemudahan penggunaan membuat pilihan yang lebih disukai untuk proporsi yang signifikan. 

       Keuntungan Convenience sample :
  1.  Memudahkan memperoleh data yang digunakan sebagai sampling
  2.  Memudahkan mengukur data sampling
  3.   Convenience sample  dapat membantu Anda mengumpulkan data yang berguna dan informasi  
    Kerugian Convenience sample :
  1.   Dapat menyebabkan over representasi
  2.  Dapat  melemahkan kemampuan Anda untuk membuat generalisasi dari sampel ke populasi yang Anda pelajari. 
  3.  
    2. Purposive Sample
               Purposive Sampling (Judgement Sampling / Expert Choice). Dalam sampling ini pemilihan satuan sampling dilakukan atas dasar pertimbangan pakar Contohnya : untuk menyusun Indeks Biaya Hidup terkait dengan biaya makan untuk sehari, biaya listrik bulanan, dll

    3. Simple Random
                     Tipe sampling berdasarkan peluang pemilihannya terbagi atas sampling probabilitas (probability sampling) dan sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling). Dalam sampling probabilitas, pemilihan sampel dilakukan secara acak dan dilakukan secara objektif, dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel.

    Yang termasuk dalam sampling probabilitas adalah:
    a.  Sampling acak sederhana (simple random sampling),
    b.  Sampling sistematik (systematic sampling),
    c.   Sampling berstrata (stratified sampling),
    d.   Sampling bergugus (cluster sampling).

    a. Yang dimaksud dengan Sampling Acak Sederhana adalah sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel.

    b. Penarikan sampel sistematik (systematic sampling) merupakan pengambilan setiap unsur ke k dalam populasi, untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu menggunakan interval tertentu sebesar k.

    c. Penarikan sampel berstrata dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana dari setiap strata populasi yang sudah ditentukan lebih dulu. Penarikan sampel acak berstrata, populasinya di skat-skat menjadi beberapa group yang disebut strata. Setiap strata memiliki elemen yang relatif homogen

    d. Kluster ( Cluster ) adalah kumpulan / kelompok dari subjek sampel pada suatu wilayah geografik & lingkungan yang sama.

    Cara Menentukan Ukuran Sampling

            Salah satu masalah yang dihadapi dalam teknik penarikan sampel adalah tentang berapa banyak unit analisis (ukuran sampel) yang harus diambil. Oleh karena itu, pada saat peneliti mengajukan usulan penelitian, disarankan untuk secara tegas memberikan gambaran operasional berupa ukuran sampel minimal yang akan digunakan untuk penelitiannya. Ukuran sampel ini akan memberikan isyarat mengenai kelayakan penelitian (eligibility of the research).

            Ukuran sampel bisa ditentukan melalui dua dasar pemikiran, yaitu ditentukan atas dasar pemikiran statistis, dan atau ditentukan atas dasar pemikiran non statistis. Ditinjau dari aspek statistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) bentuk parameter yang menjadi tolak ukur analisis, dalam arti apakah tujuan penelitian ini untuk menaksir rata-rata, persentase, atau menguji kebermaknaan hipotesis, (2) tipe sampling, apakah simple random sampling, stratified random sampling atau yang lainnya. Tipe sampling ini berkaitan dengan penentuan rumus-rumus yang harus dipakai untuk memperoleh ukuran sampel, dan (3) variabilitas variabel yang diteliti (keseragaman variabel yang diteliti), makin tidak seragam atau heterogen variabel yang diteliti, makin besar ukuran sampel minimal. Sedangkan dipandang dari sudut nonstatistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: (1) kendala waktu atau time constraint, (2) biaya, dan (3) ketersediaan satuan sampling.